Jum'at 13 November 2015
SEJARAH PERKEMBANGAN INTERNET DI INDONESIA
Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA
(Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap
peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan
teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. Sebenarnya ARPA tidak
memiliki ahli ilmu pengetahuan ataupun laboratorium. Yang dimiliki hanya
kantor dan budget kecil (bagi standar Pentagon) saja. ARPA menjalankan
tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan
universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide yang
dianggap menjanjikan bagi operasinya.
Pada pertengahan tahun
1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan
pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang
nuklir. Jaringan telepon tradisional dianggap tidak aman. Karena bila
satu jalur saja hilang, maka hal ini dapat mengakibatkan terhentinya
semua percakapan yang menggunakan jaringan atau bahkan yang hanya
menggunakan sebagian jaringan secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah
ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA.
Bekerjasama dengan beberapa
universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah
berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan
komputer-komputer host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya
kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk
membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.
Walaupun
masih terdapat kekurangan pada masalah software, pada Desember 1969
berhasil diluncurkan sebuah jaringan eksperimen yang menghubungkan empat
buah simpul yaitu UCLA, UCSB, SRI dan Utah University. Keempat simpul
ini memang memiliki berbagai kontrak dengan ARPA, dan masing-masing
simpul mempunyai komputer host yang benar-benar berbeda dan tidak
bersesuaian satu dengan lainnya. Jaringan ARPANET ini segera berkembang
dengan pesat meliputi seluruh wilayah AS dalam tiga tahun pertamanya.
Sebagai
tambahan dalam membantu pertumbuhan ARPANET yang masih prematur ini,
ARPA juga membiayai penelitian jaringan satelit dan jaringan radio paket
yang mobile. Percobaan ini juga menunjukkan bahwa protokol-protokol
ARPANET yang telah ada tidak sesuai untuk dioperasikan pada jaringan
ganda. Pengamatan ini mendorong semakin banyaknya penelitian tentang
protokol, yang berpuncak pada penemuan model dan protokol TCP/IP. TCP/IP
secara spesifik dirancang untuk menangani komunikasi melalui
internetwork, sesuatu yang menjadi semakin penting dengan semakin
banyaknya jaringan dan LAN yang dihubungkan ke ARPANET.
Untuk
mendorong pemakaian protokol-protokol baru tersebut, ARPA mengadakan
beberapa kontrak dengan BBN dan Universitas California di Berkeley untuk
mengintegrasikan protokol-protokol tersebut ke dalam Berkeley UNIX.
Para peneliti di Berkeley menyusun sebuah program antarmuka (interface)
ke jaringan (socket) yang memudahkan dan menulis beberapa program
utilitas, aplikasi dan manajemen untuk membuat sistem jaringan lebih
mudah dioperasikan.
Pada tahun 1983, ARPANET memiliki jaringan yang
besar dan sudah dapat dianggap stabil dan sukses. Sampai pada keadaan
ini, ARPA menyerahkan manajemen jaringan ke Defense Communication Agency
(DCA) untuk menjalankan ARPANET sebagai jaringan operasional. Yang
pertama dilakukan DCA adalah memisahkan bagian jaringan militer ke
subnet tersendiri, MILNET, yang memiliki gateway-gateway yang sangat
ketat membedakan antara MILNET dengan sisa subnet riset lainnya.
Selama
tahun 1980-an, jaringan-jaringan tambahan, khususnya LAN, makin banyak
yang dihubungkan ke ARPANET. Sejalan dengan bertambah luasnya jaringan,
host-pun semakin mahal. Karena itu DNS (Domain Naming System) dibentuk
untuk mengorganisasi mesin ke dalam domain-domain tertentu dan memetakan
nama-nama host ke dalam alamat-alamat IP. Sejak itu, DNS menjadi sistem
database yang tergeneralisasi dan terdistribusi untuk menyimpan
berbagai informasi yang berhubungan dengan penamaan.
Pada tahun 1990,
ARPANET telah tersusun oleh jaringan-jaringan yang baru, yang
sebenarnya dilahirkan sendiri oleh ARPANET. Setelah itu ARPANET
menghentikan operasinya dan dibongkar. Sampai saat ini, MILNET masih
tetap beroperasi.
NSFNET
Pada akhir tahun 1970-an, NSF (National
Science Foundation) melihat begitu besarnya dampak ARPANET bagi
penelitian universitas. Namun hanya universitas yang memiliki kontrak
penelitian dengan DoD yang dapat bergabung ke ARPANET. Kekurangan akses
yang universal ini mendorong NSF untuk membangun sebuah jaringan maya,
CSNET.
Pada tahun 1984 NSF mulai merancang jaringan backbone
berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan keenam pusat
superkomputernya di San Diego, Boulder, Champaign, Pittsburgh, Ithaca
dan Princeton. Jaringan ini diproyeksikan sebagai pengganti ARPANET dan
akan dibuka untuk seluruh kelompok-kelompok riset universitas,
laboratorium riset, perpustakaan dan musium untuk mengakses keenam
superkomputernya itu dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Jaringan ini
juga terhubung dengan ARPANET.
Jaringan NSFNET segera meraih sukses
dalam waktu yang relatif singkat dan sekaligus kelebihan beban.
Selanjutnya NSF dengan segera membuat rencana jaringan penerusnya dan
memberikan kontrak kepada konsorsium Michigan-based MERIT untuk
melaksanakan rencana tersebut. Jaringan ini pun akhirnya kewalahan
sehingga pada tahun 1990 jaringan ini segera ditingkatkan kemampuannya.
Seiring
dengan perkembangan berkelanjutan, NSF menyadari bahwa pemerintah tidak
dapat memberikan dana pengembangan jaringan untuk selamanya. Selain
banyak organisasi komersial yang ingin bergabung ke dalam jaringan yang
dibiayai NSF. Akibatnya, NSF meminta MERIT, MCI dan IBM untuk membentuk
perusahaan nirlaba, ANS (Advanced Networks Services). Pada tahun 1990,
ANS mengambil alih NSFNET dan meningkatkan kemampuan jaringan itu untuk
membentuk ANSNET.
Pada tahun 1991, Wakil Presiden AS Al Gore,
mengusulkan perluasan arsitektur NSFNET agar melibatkan sekolah K-12,
community college (perguruan tinggi setempat), dan college dua-tahun
lebih banyak lagi. Desember 1991, Kongres AS mengesahkan rancangan
undang-undang NREN (National Research and Educational Network) yang
dapat diakses oleh pelaku bisnis dengan mengizinkan mereka membeli
sebagian dari jaringan untuk penggunaan komersial.
Pada tahun 1995,
backbone NSFNET tidak diperlukan lagi untuk menginterkoneksikan
jaringan-jaringan regional NSF. Hal ini disebabkan karena banyak
perusahaan yang mengoperasikan jaringan IP komersial. Pada saat ANSNET
dijual ke America Online pada tahun 1995, jaringan regional harus keluar
dan harus memiliki layanan IP komersial untuk dapat saling terhubung.
Untuk
mempermudah dan meyakinkan bahwa setiap jaringan regional dapat
berkomunikasi dengan jaringan regional lainnya, NSF memberikan kontrak
kerja kepada empat operator jaringan untuk membuat NAP (Network Access
Point). Operator-operator tersebut adalah PacBell (San Francisco),
Ameritech (Chicago), MFS (Washington D.C.) dan Sprint (New York City).
Setiap operator jaringan yang ingin menyediakan layanan backbone kepada
jaringan-jaringan regional NSF harus menghubungkan semua NAP tersebut.
Selain NAP-NAP NSF, juga telah dibuat bermacam-macam NAP pemerintah
(misalnya, FIX-E, FIX-W, MAE-East dan MAE-West) dan NAP-NAP komersial
(misalnya CIX).
Negara-negara dan daerah lainnya juga membangun
jaringan yang sebanding dengan NSFNET. Di Eropa misalnya, EuropaNet
merupakan sebuah backbone IP untuk organisasi-organisasi riset dan EBONE
merupakan jaringan yang lebih berorientasi komersial. Keduanya jaringan
ini menghubungkan sejumlah kota di Eropa. Setiap negara di Eropa
memiliki satu atau lebih jaringan nasional yang sebanding dengan
jaringan regional NSF.
INTERNET
Setelah TCP/IP dinyatakan sebagai
satu-satunya protokol resmi pada 1 januari 1983, jumlah jaringan, mesin
dan pengguna yang terhubung ke ARPANET bertambah dengan pesatnya. Pada
saat NSFNET dan ARPANET saling dihubungkan, pertumbuhannya menjadi
eksponensial. Banyak jaringan regional yang bergabung dan
hubungan-hubungan dibuat untuk membangun jaringan di Kanada, Eropa dan
Pasifik.
Pada pertengahan tahun 1980-an, orang mulai memandang
kumpulan jaringan-jaringan tersebut sebagai sebuah internet, dan
kemudian disebut Internet. Pertumbuhan terus berlanjut secara
eksponensial, dan pada tahun 1990 Internet telah tumbuh menjadi 3000
jaringan dan 200.000 komputer. Pada tahun 1992, host kesatu-juta telah
terhubung ke jaringan. Pada tahun 1995, terdapat banyak backbone,
ratusan jaringan tingkat menengah (regional), puluhan ribu LAN, jutaan
host dan puluhan juta pengguna.
Faktor yang mempunyai andil besar
dalam pertumbuhan yang cepat itu adalah penyambungan jaringan-jaringan
yang telah ada ke Internet. Pada waktu yang lampau penyambungan tersebut
meliputi SPAN (jaringan fisika luar angkasa NASA), HEPNET (jaringan
fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN (jaringan
akademis Eropa), dan jaringan-jaringan lainnya. Sejumlah link trans
atlantik juga terbentuk. Dengan perkembangan yang eksponensial ini, cara
informal lama dalam mengoperasikan Internet tidak lagi dipakai. Pada
bulan Januari 1992, Masyarakat Internet (Internet Society) terbentuk.
Masyarakat Internet bertujuan untuk mempromosikan manfaat Internet.
Sampai
awal tahun 1990-an, Internet banyak dipakai oleh para akademisi,
pemerintah dan para peneliti industri. Sebuah aplikasi baru, WWW (World
Wide Web) mengubah wajah Internet dan membantu jutaan pengguna baru,
nonakademisi ke jaringan. Aplikasi ini, ditemukan oleh fisikawan CERN
Tim Berners-Lee, tanpa mengubah fasilitas-fasilitas yang telah ada namun
membuatnya menjadi lebih mudah digunakan. Bersama-sama dengan Mosaic
viewer, yang dibuat oleh NCSA (National Center for Supercomputer
Applications), WWW memungkinkan sebuah situs (site) untuk menyusun
sejumlah halaman informasi yang berisi teks, gambar, suara dan bahkan
video, dengan meletakkan link ke halaman-halaman lainnya. Dengan
meng-klik sebuah link, pengguna akan segera dibawa ke halaman yang
ditunjukkan oleh link tersebut.
Dalam setahun setelah Mosaic
diluncurkan, jumlah server WWW berkembang dari 100 menjadi 7000.
Pertumbuhan yang cepat ini terus berlangsung dengan pesat sampai
sekarang.
Jumat, 13 November 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar